Tiongkok mengumumkan ‘patroli kesiapan tempur’ di sekitar Taiwan
keren989
- 0
Untuk mendapatkan pemberitahuan berita terkini gratis dan real-time yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda, daftarlah ke email berita terkini kami
Berlangganan email berita terkini gratis kami
Militer Tiongkok mengumumkan latihan di sekitar Taiwan pada hari Sabtu sebagai tindakan pembalasan baru atas pertemuan antara ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS dan presiden pulau dengan pemerintahan mandiri yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan “patroli kesiapan tempur” selama tiga hari adalah peringatan bagi warga Taiwan yang ingin menjadikan kemerdekaan de facto pulau itu permanen. Namun tidak ada indikasi apakah latihan tersebut akan mengulangi latihan sebelumnya yang melibatkan penembakan rudal ke laut, yang mengganggu pelayaran dan penerbangan maskapai.
Ketua DPR Kevin McCarthy mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tsai Ing-wen di California pada hari Kamis, menambah serangkaian anggota parlemen asing yang bertemu dengan Tsai untuk menunjukkan dukungan dalam menghadapi intimidasi Tiongkok. Beijing merespons pada hari Jumat dengan memberlakukan larangan perjalanan dan sanksi keuangan terhadap kelompok dan individu Amerika yang terkait dengan kunjungan Tsai ke Amerika.
Taiwan berpisah dengan Tiongkok setelah perang saudara pada tahun 1949. Partai Komunis yang berkuasa mengatakan pulau itu akan bergabung kembali dengan daratan, jika perlu dengan kekerasan. Beijing mengatakan kontak dengan pejabat asing semakin menguatkan warga Taiwan yang menginginkan kemerdekaan formal, sebuah tindakan yang menurut partai berkuasa akan mengarah pada perang.
“Ini adalah peringatan serius terhadap kolusi dan provokasi antara kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ dan kekuatan eksternal,” demikian pernyataan PLA. Latihan “Pedang Bersama” adalah “tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah.”
Pemerintahan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah meningkatkan upaya untuk mengintimidasi pulau tersebut dengan menerbangkan jet tempur dan pembom di dekatnya dan menembakkan rudal ke laut.
Amerika Serikat tidak memiliki hubungan resmi dengan pemerintah Taiwan, namun memelihara hubungan informal dan komersial yang luas. Washington diwajibkan oleh undang-undang federal untuk memastikan pulau berpenduduk 22 juta orang tersebut memiliki sarana untuk mempertahankan diri jika Tiongkok menyerang.
“Kami tidak akan pernah memberikan ruang bagi kegiatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ dalam bentuk apa pun dan pasti akan mengambil tindakan tegas untuk mengalahkan campur tangan asing,” kata juru bicara Kantor Urusan Kabinet Taiwan, Zhu Fenglian, menurut kantor berita resmi Xinhua. dikatakan.
“Reunifikasi penuh negara kita harus diwujudkan, dan hal itu dapat diwujudkan tanpa keraguan,” kata Zhu seperti dikutip pada Jumat.