• December 7, 2025

Perwakilan dari 25 negara di Samudera Hindia membahas keamanan, pertumbuhan ekonomi dan kerja sama

Perwakilan dari 25 negara Samudera Hindia membahas pertumbuhan ekonomi regional, kerja sama dan keamanan pada Konferensi Samudera Hindia di Bangladesh pada hari Jumat seiring semakin pentingnya Indo-Pasifik di tengah perubahan tatanan dunia.

Pejabat pemerintah dan pakar membahas perang Rusia-Ukraina secara menonjol dalam beberapa sesi, yang mencerminkan kekhawatiran tentang bagaimana negara-negara di kawasan ini akan menyesuaikan diri dalam tatanan kompleks baru yang muncul akibat perang tersebut.

“Samudera Hindia telah muncul kembali sebagai wilayah yang penting, tidak hanya karena sumber daya ekonominya, namun juga karena … secara bertahap telah menjadi teater geopolitik,” kata Delwar Hossain, profesor hubungan internasional di Universitas Dhaka. “Jadi sekarang kita bisa melihat negara-negara pesisir Samudera Hindia menghadapi konteks baru, terutama ketika kita melihat Ukraina.”

Negara-negara di kawasan ini sedang menghadapi peningkatan inflasi dan gangguan rantai pasokan serta pertanyaan mengenai keselarasan keamanan akibat perang.

Bangladesh menjadi tuan rumah konferensi dua hari tersebut, yang diselenggarakan oleh India Foundation dengan afiliasi Kementerian Luar Negeri India. Tiongkok hadir sebagai pengamat, sementara Myanmar tidak diundang karena kekerasan yang terus berlanjut setelah pengambilalihan kekuasaan oleh tentaranya.

Konferensi Samudera Hindia dimulai pada tahun 2016, dan dalam enam tahun terakhir telah muncul sebagai forum konsultasi utama bagi negara-negara di kawasan mengenai urusan regional.

Wilayah ini mencakup 38 negara di kawasan ini, termasuk 13 di Afrika, 22 di Asia dan satu di Oseania yang berbatasan dengan Samudera Hindia, dan dua negara Eropa yang mengelola berbagai ketergantungan atau wilayah luar negeri di wilayah tersebut.

Samudera Hindia yang luas sangat penting bagi perdagangan global dan sumber daya energi, namun juga menghadapi tantangan seperti pembajakan, terorisme dan ketegangan geopolitik, kata para penyelenggara.

Veena Sikri, mantan duta besar India untuk Bangladesh, mengatakan pentingnya kawasan ini semakin meningkat belakangan ini karena negara-negara di sekitarnya semakin saling terhubung.

Dia mengatakan konferensi ini sangat penting karena Tiongkok sedang berkonflik dengan negara-negara pesaingnya termasuk Amerika Serikat, Jepang dan India di kawasan Indo-Pasifik mengenai supremasi dan pengendalian jalur laut.

“Sekarang fokus konferensi Samudera Hindia ini adalah Indo-Pasifik, karena itulah tren masa depan,” ujarnya.

___

Jurnalis video AP Al-Emrun Garjon berkontribusi pada laporan ini.

Data HK Hari Ini