Ibu kota Jerman menyaksikan protes perubahan iklim yang menantang pada hari ke-10
keren989
- 0
Untuk mendapatkan pemberitahuan berita terkini gratis dan real-time yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda, daftarlah ke email berita terkini kami
Berlangganan email berita terkini gratis kami
Aktivis iklim melancarkan protes selama 10 hari berturut-turut di Berlin, memblokir jalan-jalan utama pada jam-jam sibuk dan membuat sebagian ibu kota Jerman terhenti pada hari Jumat.
Anggota band Last Generation terpaku di jalan, menyebabkan kemacetan panjang bagi para penumpang yang berkendara ke kota. Kelompok ini ingin menarik perhatian terhadap ancaman pemanasan global dan perlunya pemerintah meningkatkan langkah-langkah untuk membatasi emisi gas rumah kaca.
Di sebuah persimpangan di utara ibu kota, banyak pengemudi menunggu dengan sabar sampai polisi membersihkan jalan, meskipun beberapa di antaranya melecehkan para aktivis, menyebut mereka “teroris” dan “sampah”. Beberapa pejalan kaki bertepuk tangan dan mengacungkan jempol kepada para pengunjuk rasa, sementara seorang pejalan kaki menawari mereka makanan dan air.
Last Generation mengakui bahwa protes mereka bersifat provokatif, namun mereka berargumentasi bahwa dengan menimbulkan perselisihan, hal ini dapat mendorong perdebatan di masyarakat mengenai perubahan iklim.
“Tentu saja ada yang menghina atau mengkritik kami,” kata aktivis Theodor Schnarr. “Tetapi saya merasa semakin banyak orang yang mendatangi kami di jalan dan mengatakan bahwa mereka menganggap ini adalah hal yang baik.”
Schnarr mengatakan kelompoknya percaya bahwa protes yang mengganggu namun damai diperlukan karena skala krisis iklim dan kebutuhan mendesak untuk mengatasinya.
“Kami punya semua solusinya. Pemerintah Jerman tinggal menerapkannya,” ujarnya.
Namun Frank Silzle, seorang pengendara mobil yang merasa tidak nyaman dengan blokade hari Jumat, mengatakan meskipun dia setuju dengan tujuan kelompok tersebut, dia keberatan dengan taktik yang dilakukan kelompok tersebut.
“Pada akhirnya, saya pikir apa yang mereka lakukan itu kontraproduktif,” kata Silzle. “Saya benar-benar memahami kasus mereka, namun sayangnya cara mereka melakukannya justru menimbulkan reaksi balik dari masyarakat yang sangat, sangat merugikan perjuangan mereka.”
Beberapa politisi Jerman menyerukan tindakan polisi yang lebih keras dan hukuman terhadap para aktivis. Sejauh ini, sebagian besar pengadilan telah membebaskan para aktivis atau menjatuhkan denda kepada mereka, meskipun tiga anggota Generasi Terakhir baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara antara tiga hingga lima bulan di Jerman selatan.
Kelompok tersebut berencana bertemu dengan Menteri Transportasi Jerman minggu depan untuk membahas tuntutan mereka. Hal ini termasuk pemberlakuan batas kecepatan universal di jalan raya Jerman, sebuah langkah yang menurut para ahli akan menjadi langkah cepat dan murah untuk mengurangi emisi.
___
Ikuti liputan AP tentang perubahan iklim di https://apnews.com/hub/climate-and-environment