• December 7, 2025

Pertemuan WHO berlangsung tanpa Taiwan setelah adanya keberatan dari Tiongkok

Taiwan gagal mendapatkan undangan ke pertemuan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun pulau tersebut mengklaim bahwa dukungan terhadap partisipasinya semakin meningkat.

Pertemuan tahunan di Jenewa memutuskan untuk tidak menyampaikan undangan ke Taiwan untuk menghadiri acara tersebut, yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 30 Mei, setelah adanya protes dari Tiongkok.

Pakistan dan Tiongkok dilaporkan mendesak anggotanya untuk menolak masuknya Taiwan, sementara Eswatini dan Kepulauan Marshall mendukungnya.

Chen Xu, perwakilan tetap Tiongkok di kantor PBB di Jenewa, mengatakan hanya ada “Satu Tiongkok” di dunia dan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari raksasa Asia yang diperintah oleh Beijing.

Partisipasi Taiwan dalam kegiatan WHO harus ditangani sesuai dengan prinsip satu Tiongkok, katanya, menurut Xinhua.

Dia menambahkan bahwa tindakan yang diambil oleh otoritas DPP (Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan) bertujuan untuk menciptakan “dua Tiongkok”.

Tiongkok telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau yang mempunyai pemerintahan mandiri itu dalam beberapa tahun terakhir, dengan alasan bahwa Taipei akan bersatu kembali dengan Beijing jika diperlukan. Beijing tidak menyukai hubungan diplomatik dan bilateral Taiwan dengan negara-negara asing.

Taipei mengutuk keputusan WHO. Dikatakan bahwa tindakan Tiongkok yang menghalangi partisipasinya dalam badan-badan global adalah hal yang “tercela” dan Beijing tidak mempunyai hak untuk berbicara atas nama pulau tersebut.

“Hanya pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis yang dapat mewakili 23 juta penduduk Taiwan di WHO dan organisasi internasional lainnya serta melindungi kesehatan dan hak asasi manusia rakyat Taiwan,” kata Kementerian Luar Negeri Taiwan.

Taiwan mengatakan pihaknya diizinkan untuk menghadiri beberapa pertemuan teknis WHO, namun pengecualian mereka telah menghambat upaya untuk memerangi pandemi Covid-19.

Tiongkok menyambut baik langkah tersebut, mengklaim bahwa hampir 100 negara telah menyatakan komitmen mereka terhadap kebijakan “Satu Tiongkok” menjelang konferensi tersebut.

“Ini sepenuhnya menunjukkan bahwa prinsip Satu Tiongkok adalah aspirasi masyarakat dan tren zaman di komunitas internasional dan tidak dapat diganggu gugat dengan cara apa pun,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

“Tiongkok juga mengimbau negara-negara tertentu untuk tidak berpura-pura bingung, berhenti mempolitisasi masalah kesehatan, berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dengan dalih masalah Taiwan, dan menghentikan praktik salah ‘menggunakan Taiwan untuk mengendalikan Tiongkok’, ” kata kementerian. dikatakan.

Toto HK