• December 6, 2025

Roket yang membawa sisa-sisa astronot NASA meledak di New Mexico

Sebuah roket yang membawa jenazah astronot NASA yang dikremasi meledak di gurun New Mexico beberapa detik setelah peluncuran.

Roket suborbital kecil oleh perusahaan UP Aerospace yang berbasis di Colorado membawa muatan eksperimen siswa untuk NASA, serta sisa-sisa kremasi astronot Philip K Chapman, yang meninggal pada April 2021, dan ahli kimia Louise Ann O’Deen, lapor Gizmodo.

Dr Chapman adalah seorang ahli fisika radio, dipilih sebagai ilmuwan-astronot oleh NASA pada bulan Agustus 1967.

Dia terlibat dalam persiapan misi NASA ke Bulan, dan menjabat sebagai ilmuwan untuk misi Apollo 14, kata badan antariksa AS.

Pada hari Senin, hanya beberapa detik setelah lepas landas, roket UP Aerospace yang membawa jenazah Dr. Chapman yang dikremasi mengalami anomali dan hancur dalam penerbangan, menurut berita lokal.

Roket tersebut berisi 13 muatan, termasuk serangkaian eksperimen sains mahasiswa sebagai bagian dari TechRise Student Challenge NASA serta sisa-sisa tubuh beberapa orang yang dikremasi dari Celestis, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam upacara peringatan luar angkasa.

Meskipun roket tersebut hancur setelah lepas landas, muatan Celestis “tidak rusak dan akan dapat diluncurkan kembali,” kata perusahaan itu. Jenazah tersebut diturunkan oleh keluarga yang menginginkan upacara peringatan di luar angkasa untuk anggota mereka yang meninggal.

“Detail dan videonya sedang kami review bersama UP Aerospace. Setelah kami mendapat izin dari mereka mengenai detail dan video itu sendiri, kami akan membagikan semua informasi itu kepada keluarga melalui email,” cuitnya.

“Semua 120 kapsul penerbangan aman di tangan personel peluncuran dan akan dikembalikan kepada kami untuk mengantisipasi penerbangan kami berikutnya setelah UP dan Spaceport America menyelesaikan penyelidikan mereka dan segala perbaikan yang diperlukan telah diterapkan,” kata CEO Celestis Charles Chafer dalam sebuah pernyataan. kata pernyataan itu.

NASA mencatat dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka akan bekerja sama dengan administrator proyek TechRise dan UP Aerospace untuk menentukan jalur potensial ke depan untuk muatan pelajar yang dimaksud.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan UP Aerospace untuk kembali menggunakan muatan penerbangan dan teknologi eksperimental pada penerbangan masa depan,” kata Christopher Baker, manajer program di Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA.

“Meskipun ini jelas merupakan hasil yang mengecewakan untuk penerbangan hari ini, hal ini tidak mengurangi usaha yang diperlukan untuk sampai ke sini. Masing-masing tim mahasiswa TechRise ini harus bangga atas pencapaian mereka dalam meluncurkan eksperimen dan kami akan mencari peluang di masa depan bagi mereka untuk melihat eksperimen mereka di luar angkasa,” kata Mr Baker.

unitogel