Sembilan orang mengaku bersalah atas penculikan brutal dan pembunuhan pengemudi ride-sharing Georgia di kabin pedesaan
keren989
- 0
Berita terkini dari reporter kami di seluruh AS dikirim langsung ke kotak masuk Anda setiap hari kerja
Pengarahan Anda tentang berita terkini dari seluruh AS
Sembilan orang telah mengaku bersalah atas keterlibatan mereka dalam penculikan dan pembunuhan brutal terhadap wanita Georgia Rossana Delgado pada tahun 2021, menurut pejabat negara.
Delgado, ibu dua anak dari Venezuela, diculik dari pusat perbelanjaan dan kemudian diangkut ke berbagai lokasi berbeda sampai dia dibawa ke kabin pedesaan terpencil yang disewa dengan identitas curian di Gilmer County, Georgia, di mana dia disiksa dan dibubarkan, dan pihak berwenang kemudian menemukan tubuhnya yang terbakar.
Polisi mengatakan pria berusia 37 tahun itu adalah “terpikat” ke mal di Dekalb County pada bulan April 2021 “dengan alasan palsu untuk berbelanja.”
“Masalah ini tidak hanya mencakup banyak yurisdiksi lokal dan negara bagian, tetapi juga melibatkan bantuan pemerintah federal dalam ekstradisi terdakwa dari Meksiko,” kata Jaksa Wilayah Appalachian Judicial Circuit B Alison Sosebee dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times Jurnal-Konstitusi Atlanta.
“Harapan saya, meski kasus ini masih terbuka, keputusan dan hukuman yang dijatuhkan saat ini akan membantu keluarga dan orang-orang tercinta Rossana Delgado menemukan penyelesaiannya,” tambahnya.
Pada Februari 2022, dewan juri mendakwa 14 orang atas keterlibatan mereka dalam penculikan tersebut.
Tiga orang yang dicari sehubungan dengan pembunuhan tersebut masih buron, menurut surat kabar tersebut.
Biro Investigasi Georgia, yang memimpin penyelidikan atas penculikan tersebut, tidak merinci bagaimana semua orang yang dicari sehubungan dengan kejahatan tersebut terkait.
Beberapa dari mereka yang mengaku bersalah ditangkap di berbagai lokasi di Meksiko dan diekstradisi kembali ke Amerika. menurut jaksa.
Delgado, seorang pengemudi rideshare, mengatakan kepada anggota keluarganya bahwa dia akan melakukan perjalanan terakhir sebelum pulang ke rumah pada hari dia menghilang.
Suaminya menjadi khawatir ketika dia tidak kembali ke rumah malam itu dan menelusuri kembali langkahnya menggunakan fitur pelacakan lokasi di ponselnya.
Di salah satu tempat dia berada, dia menemukan masker wajah berdarah, mendorong dia untuk memanggil polisi.
Penyelidik akhirnya menemukan jenazah Delgado di kabin 120 mil dari lokasi terakhirnya.
Selain dakwaan individu, kesembilan orang tersebut mengaku bersalah karena melanggar Undang-Undang Organisasi yang Dipengaruhi dan Korup Pemeras (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations Act), yang digunakan untuk mengadili kejahatan terorganisir dan geng.