• December 10, 2025

Bali mengenakan pajak wisatawan untuk mengekang ‘perilaku nakal’ pengunjung

Pengunjung ke Bali dapat dipaksa untuk membayar “pajak turis” antara $30-$100 (£24-£80) berdasarkan proposal yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah wisatawan yang mengganggu.

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan pada konferensi pers bahwa rencana tersebut masih dalam tahap diskusi, namun Ketua Dewan Pariwisata Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana yakin biaya tersebut akan meningkatkan kualitas wisatawan yang melakukan perjalanan ke kota tersebut. pulau, itu Tinjauan Keuangan Australia laporan.

“Pendapatan dari pajak pariwisata akan membantu mendanai berbagai tindakan dan mencegah Bali dikenal hanya sebagai destinasi wisata murah. Destinasi murah mendatangkan wisatawan murah yang cenderung menimbulkan banyak masalah,” kata Pak Adnyana.

Mayoritas orang yang berlibur di Indonesia pergi ke Bali, dan pulau ini telah lama mengalami dampak overtourism. Angka resmi menunjukkan bahwa lebih dari dua juta orang asing mengunjungi pulau ini pada tahun 2022; ini turun dari 6,2 juta pada tahun 2019.

Bulan lalu Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyerukan pajak terhadap wisatawan karena reputasi Bali sebagai destinasi berbiaya rendah telah “mendorong banyak pengunjung asing berpenghasilan rendah”, yang menyebabkan peningkatan perilaku nakal.

Awal minggu ini, petugas imigrasi menangkap tiga turis Rusia yang kedapatan menari dengan pakaian yang tidak pantas di sebuah pura di Bali timur. Bulan lalu, seorang wanita Rusia yang berpose telanjang di depan pohon suci dipulangkan, dan seorang warga Australia dideportasi setelah video dia berdebat dengan tawaran polisi menjadi viral.

Namun beberapa kelompok usaha telah memperingatkan bahwa pajak dapat merugikan sektor ini ketika sektor ini masih dalam tahap pemulihan dari pandemi.

Komang Artana, wakil ketua Asosiasi Manajer Umum Hotel Indonesia di Bali, mengatakan: “Kami tidak dapat mengontrol berapa banyak orang yang mengeluarkan uang saat mereka datang ke sini. Ada yang anggarannya rendah, ada yang sedang, dan ada yang tinggi. Kita harus menerima mereka semua, asalkan mereka tahu dan mematuhi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.”

Orang asing yang bertindak sebagai pemandu wisata atau menyewakan skuter dan mengambil uang dari bisnis penduduk lokal juga menjadi masalah, menurut organisasi tersebut.

Pada bulan Maret, Dewan Pariwisata Bali mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan perilaku pengunjung, dengan ide-ide termasuk buku panduan wisata serta papan reklame yang menjelaskan apa yang dianggap dapat diterima.

uni togel