Braverman dikecam oleh rekan Tory atas komentar ‘tidak masuk akal’ tentang migran
keren989
- 0
Mendaftarlah untuk menerima email View from Westminster untuk analisis ahli langsung ke kotak masuk Anda
Dapatkan Tampilan gratis kami dari email Westminster
Suella Braverman menghadapi reaksi keras karena mengklaim bahwa migran Channel memiliki “nilai-nilai yang bertentangan dengan negara kita” – termasuk dari anggota parlemen sayap kanan Tory.
Menteri Dalam Negeri dikritik oleh anggota parlemen Jonathan Gullis, yang mengatakan komentar Braverman “tidak pantas” dan “tidak masuk akal”.
Gullis setuju dengan saran Braverman bahwa para migran yang melintasi Selat Inggris menunjukkan “tingkat kriminalitas yang lebih tinggi”, meskipun dia tidak memberikan angka apa pun untuk mendukung klaim tersebut.
Namun ketika ditanya tentang komentar Menteri Dalam Negeri mengenai nilai-nilai migran, anggota parlemen Stoke mengatakan hal tersebut membuatnya merasa “tidak nyaman”.
Gullis, yang sebelumnya menyatakan bahwa menampung migran di tenda adalah hal yang “dapat diterima”, mengatakan kepada LBC: “Saya merasa tidak nyaman mengatakan nilai-nilai tersebut. Menurutku itu tidak pantas dan juga tidak benar.
“Saya pikir Menteri Dalam Negeri benar-benar punya pendapat mengenai kriminalitas… Saya pikir cukup tepat untuk mengatakan bahwa jelas ada kriminalitas dalam hal ini.
“Tetapi menurut saya nilai-nilai dan gambaran umum yang diberikan kepada semua orang tidak benar atau masuk akal.”
Braverman mengatakan pada hari Rabu bahwa para migran yang datang ke Inggris dengan perahu kecil melintasi Selat Inggris “memiliki nilai-nilai yang bertentangan dengan negara kita” dengan “peningkatan tingkat kriminalitas”.
“Saya pikir tingkat migrasi ilegal yang tidak terkendali dan belum pernah terjadi sebelumnya sama sekali tidak dapat diterima oleh negara dan nilai-nilai kita,” katanya kepada LBC.
Komentarnya muncul setelah Menteri Imigrasi Robert Jenrick mengatakan migrasi yang tidak terkendali “mengancam kanibal rasa belas kasih masyarakat Inggris”. Dia setuju, menghubungkan mereka yang datang dengan perahu kecil dengan “perdagangan narkoba, eksploitasi dan prostitusi”.
Partai Buruh juga mengecam komentar Braverman mengenai nilai-nilai migran, dan juru bicaranya menyebutnya sebagai “semacam penghinaan” yang mengindikasikan bahwa kebijakan yang dipromosikan telah “gagal”.
Perselisihan ini terjadi ketika anggota senior Partai Tories, termasuk mantan perdana menteri Theresa May dan mantan pemimpin partai Sir Iain Duncan Smith, menyampaikan kekhawatiran di parlemen tentang dampak reformasi imigrasi utama pemerintah terhadap perlindungan perbudakan modern.
Namun RUU tersebut disetujui oleh House of Commons tanpa adanya drama dalam pemungutan suara setelah anggota parlemen memberikannya pembacaan ketiga dengan 289 suara berbanding 230, mayoritas dari 59 suara.
Meskipun RUU tersebut telah disetujui oleh DPR, namun RUU tersebut akan menghadapi ujian berat ketika dikaji lebih lanjut.