• December 9, 2025
Hewan besar bergerak lebih lambat karena mereka tidak bisa tetap tenang – belajar

Hewan besar bergerak lebih lambat karena mereka tidak bisa tetap tenang – belajar

Hewan besar seperti gajah berjalan lebih lambat karena mereka tidak bisa tetap tenang, menurut sebuah penelitian.

Baik seekor hewan terbang, berlari, atau berenang, kecepatan perjalanannya dibatasi oleh seberapa efektif hewan tersebut melepaskan panas berlebih yang dihasilkan oleh otot-ototnya, demikian temuan para peneliti.

Seberapa jauh seekor hewan dapat melakukan perjalanan menentukan di mana – dan seberapa jauh – ia dapat bermigrasi, mencari makanan, kawin dan menyebar ke daerah baru.

Hal ini menjadi lebih menantang di dunia yang didominasi manusia dengan habitat yang semakin terfragmentasi dan sumber makanan dan air yang terbatas akibat perubahan iklim, menurut penelitian tersebut.

Studi baru ini memberikan cara untuk memahami kapasitas pergerakan hewan lintas spesies dan dapat digunakan untuk memperkirakan kecepatan perjalanan hewan berdasarkan ukurannya.

Alexander Dyer, Universitas Friedrich Schiller Jena

Alexander Dyer, dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Integratif Jerman (iDiv) dan Universitas Friedrich Schiller Jena, dan rekannya mengembangkan model untuk melihat hubungan antara ukuran hewan dan kecepatan perjalanan.

Mereka menggunakan data dari 532 spesies.

Meskipun hewan yang lebih besar seharusnya dapat melakukan perjalanan lebih cepat karena sayap, kaki, atau ekornya yang lebih panjang, para peneliti menemukan bahwa hewan berukuran sedang biasanya memiliki kecepatan berkelanjutan yang paling cepat.

Menurut para ilmuwan, hal ini disebabkan karena hewan yang lebih besar memerlukan waktu lebih lama untuk membuang panas yang dihasilkan ototnya saat bergerak, sehingga mereka harus bergerak lebih lambat untuk menghindari kepanasan.

Tim menyimpulkan bahwa kecepatan perjalanan hewan dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan secara kolektif seberapa efisien hewan tersebut menggunakan energi dan melepaskan panas.

Mr Dyer mengatakan: “Studi baru ini memberikan cara untuk memahami kemampuan pergerakan hewan di seluruh spesies dan dapat digunakan untuk memperkirakan kecepatan perjalanan hewan berdasarkan ukurannya.

“Misalnya, pendekatan ini dapat diterapkan untuk memprediksi apakah suatu hewan berpotensi berpindah antar habitat yang terfragmentasi oleh perkembangan manusia, bahkan ketika rincian biologinya tidak diketahui.”

Penulis terakhir, Dr Myriam Hirt dari iDiv dan Universitas Jena, menambahkan: “Kami memperkirakan bahwa hewan besar mungkin lebih rentan terhadap dampak fragmentasi habitat dalam iklim yang memanas daripada yang diperkirakan sebelumnya dan oleh karena itu lebih rentan terhadap kepunahan.

“Tetapi hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut.”

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Plos Biology.

sbobet mobile