Indonesia berupaya menyelamatkan 20 korban perdagangan manusia di Myanmar
keren989
- 0
Untuk mendapatkan pemberitahuan berita terkini gratis dan real-time yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda, daftarlah ke email berita terkini kami
Berlangganan email berita terkini gratis kami
Para pejabat Indonesia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka berupaya menyelamatkan puluhan warga negara mereka yang diperdagangkan ke Myanmar untuk bekerja sebagai penjahat dunia maya, di tengah meningkatnya kasus perdagangan manusia di Asia Tenggara.
Setidaknya 20 pencari kerja asal Indonesia terjebak di kota Myawaddy, lokasi konflik bersenjata antara militer Myanmar dan pemberontak etnis Karen, kata Judha Nugraha, seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Indonesia. Myawaddy berada di negara bagian Kayin timur di sepanjang perbatasan Thailand.
Menurut Nugraha, perekrut palsu menawarkan para korban pekerjaan bergaji tinggi di Thailand tetapi malah memperdagangkan mereka ke Myawaddy, sekitar 567 kilometer (352 mil) selatan ibu kota Naypyidaw, untuk melakukan penipuan dunia maya untuk situs web atau aplikasi kripto.
Serikat Pekerja Migran Indonesia, sebuah kelompok nirlaba, mengatakan beberapa korban disiksa ketika mereka gagal memenuhi target tertentu dan dipaksa membayar biaya perjalanan lebih dari $10.000. Pihak berwenang mengatakan para korban kemungkinan besar diperdagangkan ke Myanmar secara ilegal, karena tidak ada catatan kedatangan mereka yang ditemukan dalam sistem imigrasi Myanmar.
“Tantangan di lapangan memang tinggi karena pihak berwenang di Myanmar mengalami kesulitan memasuki Myawaddy sejak pemberontak mengambil alih wilayah tersebut,” kata Nugraha.
Para pejabat Indonesia bekerja sama dengan pihak berwenang di Naypyidaw, Myawaddy dan Thailand, dan telah meminta bantuan dari organisasi lain untuk membantu para korban keluar dari daerah tersebut dengan aman, katanya.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa pemerintah telah menangani 1.841 kasus perdagangan manusia dalam tiga tahun terakhir di mana korbannya adalah warga negara Indonesia yang tertipu oleh penipuan online.
Jumlah itu termasuk 1.138 WNI yang dipulangkan dari Kamboja tahun lalu, kata Marsudi.
“Dari jumlah tersebut, terlihat sejauh mana perdagangan manusia terkait penipuan online yang korbannya adalah warga negara ASEAN,” ujarnya seraya menambahkan bahwa korban dari beberapa negara terlibat dalam kasus terbaru ini.
Marsudi mengatakan pemerintah juga berupaya membantu korban penipuan online di Indonesia di Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Laos, dan Filipina.
Ia mengatakan Kedutaan Besar Indonesia di Manila pada hari Jumat mengatakan bahwa pihak berwenang Filipina telah menyelamatkan lebih dari 1.000 korban perdagangan manusia dari 10 negara, termasuk 143 WNI, yang akan dipulangkan ke negara asalnya.
“Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia berupaya mengangkat isu tersebut pada KTT ASEAN ke-42,” kata Marsudi.
ASEAN meliputi Brunei, Kamboja, Vietnam, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura dan Thailand. Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin blok tersebut pada 10-11 Mei di Labuan Bajo di Pulau Flores.