• December 6, 2025

Jepang menandatangani kesepakatan pengembangan rudal jarak jauh senilai $2,8 miliar

Kementerian pertahanan Jepang mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai hampir 380 miliar yen ($2,8 miliar) dengan kontraktor pertahanan utama negara itu, Mitsubishi Heavy Industries, untuk mengembangkan dan memproduksi secara massal rudal jarak jauh untuk ditempatkan pada awal tahun 2026 di tengah meningkatnya kekhawatiran. pertumbuhan kekuatan militer Tiongkok.

Kementerian mengatakan kontrak tersebut mencakup versi perbaikan rudal Tipe 12 Mitsubishi untuk peluncuran permukaan, laut dan udara, serta rudal balistik hipersonik untuk pertahanan pulau-pulau terpencil.

Produksi massal rudal jelajah hipersonik Tipe 12 dan rudal jelajah hipersonik, yang telah dikembangkan, akan dimulai tahun ini, kata kementerian itu. Para pejabat menolak untuk memberikan jumlah rudal yang akan dikerahkan Jepang, namun mengindikasikan bahwa produksi diperkirakan akan meningkat secara bertahap selama lima tahun ke depan.

Karena terbatasnya lahan di dalam negeri, Jepang berencana mengadakan uji coba rudal pra-pengerahan di pangkalan militer di Amerika Serikat, kata pejabat kementerian.

Kontrak lainnya adalah pengembangan rudal anti kapal jarak jauh yang diluncurkan melalui kapal selam, yang dimulai tahun ini dan direncanakan hingga tahun 2027. Waktu penempatannya masih belum ditentukan.

Rencana pengembangan ini didasarkan pada Strategi Keamanan Nasional baru yang diumumkan Jepang pada bulan Desember ketika Jepang berupaya meningkatkan kekuatan militernya secara signifikan untuk menangkis potensi ancaman dari Tiongkok, Korea Utara, dan Rusia.

Strategi baru ini mencakup pengembangan kemampuan serangan preemptif, sebuah terobosan tajam dari komitmen Jepang pascaperang yang membatasi militernya pada pertahanan diri.

Jepang telah memperkuat pertahanan di barat dayanya dan baru-baru ini menempatkan unit rudal di pulau-pulau terpencil sebagai tindakan pencegahan jika terjadi keadaan darurat yang melibatkan Taiwan. Namun penduduk Okinawa berbeda pendapat mengenai langkah tersebut karena khawatir akan terlibat dalam konflik.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Jepang juga membeli 400 rudal jelajah jarak jauh Tomahawk buatan AS yang mampu mencapai target hingga 1.600 kilometer (1.000 mil) jauhnya untuk dikerahkan mulai tahun 2026.

Tomahawk adalah sebuah terobosan ketika Mitsubishi berupaya meningkatkan dan memperluas jangkauan rudalnya.

Jepang berencana meningkatkan belanja militernya hampir dua kali lipat selama lima tahun ke depan menjadi 43 triliun yen ($315 miliar).

taruhan bola