Jerman menyebut Tiongkok sebagai pesaing sistemik dan mencari kejelasan mengenai Rusia
keren989
- 0
Untuk mendapatkan pemberitahuan berita terkini gratis dan real-time yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda, daftarlah ke email berita terkini kami
Berlangganan email berita terkini gratis kami
Menteri Luar Negeri Jerman pada hari Rabu menggambarkan Tiongkok sebagai “pesaing sistemik” yang semakin meningkat di panggung dunia, dan mendesak Beijing untuk menyebut Rusia sebagai agresor dalam perang di Ukraina.
Saat diplomat top Tiongkok melakukan tur ke Eropa pada minggu ini, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna meminta Tiongkok untuk menggunakan pengaruh globalnya untuk menjadi perantara perdamaian di Ukraina guna mengupayakan
Namun Baerbock dan Colonna juga mengatakan sudah waktunya bagi Eropa untuk mengurangi ketergantungan ekonomi dan strategisnya pada Tiongkok.
Baerbock mengatakan Jerman ingin bekerja sama dengan Tiongkok “sedapat mungkin” namun akan naif jika mengabaikan risiko berakhirnya kepercayaan, termasuk dalam masalah keamanan.
“Kita harus menyadari bahwa kita adalah pesaing dan, sayangnya, kita juga semakin menjadi pesaing yang sistemik,” katanya.
Baerbock mengatakan sikap Eropa terhadap Tiongkok seharusnya “bukan melepaskan diri, namun mengurangi risiko, karena ini juga menyangkut keamanan dan kebebasan kita.”
Pemerintah Jerman saat ini sedang menyesuaikan kebijakannya terhadap Tiongkok, dan beberapa anggota pemerintahan koalisi tiga partai mendorong kebijakan yang lebih tegas.
Colonna mendesak Tiongkok untuk menggunakan hubungannya dengan Rusia untuk meyakinkan Kremlin bahwa “Rusia berada di jalan buntu… dan kembali ke akal sehat.” Menteri Perancis juga memperingatkan Tiongkok agar tidak memasok senjata ke Rusia, dengan mengatakan “hal ini akan mendorong keadaan ke arah konfigurasi yang benar-benar baru.”
Baerbock mendesak Beijing untuk secara eksplisit menyebut Rusia sebagai agresor dalam perang tersebut, dan menekankan bahwa Moskow dapat mengakhiri konflik dengan menarik pasukannya. “Sebaliknya, jika Ukraina berhenti membela diri, Ukraina akan lenyap dan bersama dengan itu piagam PBB,” katanya.
Setelah pertemuan dengan Baerbock di Berlin pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengatakan negaranya tidak berniat mengambil keuntungan dari perang di Ukraina dan mengharapkan diskusi lebih lanjut mengenai rencana perdamaian yang telah diusulkan Beijing sebelumnya pada tahun ini.
Qin akan bertemu dengan Colonna di Paris pada hari Rabu.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah ketegangan diplomatik mengenai usulan langkah-langkah perdagangan baru Uni Eropa terhadap negara-negara yang membantu Kremlin menghindari sanksi blok tersebut terhadap Rusia. Proposal tersebut memicu peringatan dari Tiongkok bahwa mereka akan membalas jika mereka menjadi sasaran sanksi baru UE terhadap Rusia.