Para ilmuwan menemukan galaksi kecil namun sangat terang menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb
keren989
- 0
Mendaftarlah untuk buletin mingguan IndyTech gratis kami yang dikirimkan langsung ke kotak masuk Anda
Berlangganan buletin IndyTech gratis kami
Para peneliti telah menemukan galaksi kecil dengan kekuatan bintang yang sangat besar menggunakan James Webb Space Telescope (JWST).
Galaksi ini adalah galaksi terkecil yang pernah ditemukan pada jarak ini – sekitar 500 juta tahun setelah Big Bang.
Dengan menggunakan observasi pertama yang dilakukan melalui teleskop, para peneliti mengamati lebih dari 13 miliar tahun yang lalu dan menemukan sebuah galaksi unik dan kecil yang menghasilkan bintang-bintang baru dengan kecepatan yang sangat tinggi dibandingkan ukurannya.
Temuan ini dapat membantu para astronom mempelajari lebih lanjut tentang galaksi yang ada tak lama setelah alam semesta terbentuk.
Galaksi ini jauh di luar jangkauan semua teleskop kecuali James Webb, dan pengamatan pertama terhadap galaksi jauh ini sungguh spektakuler.
Patrick Kelly, Universitas Minnesota
Patrick Kelly, penulis senior makalah ini dan asisten profesor di Fakultas Fisika dan Astronomi Universitas Minnesota, mengatakan: “Galaksi ini jauh di luar jangkauan semua teleskop kecuali James Webb, dan ini adalah pengamatan pertama dari jenisnya. galaksi jauh itu spektakuler.
“Di sini kita dapat melihat sebagian besar sejarah Big Bang, dan kita belum pernah melihat galaksi ketika alam semesta masih sangat muda dengan tingkat detail seperti ini. Volume galaksi ini kira-kira sepersejuta volume Bima Sakti, namun kita dapat melihat bahwa galaksi tersebut masih membentuk jumlah bintang yang sama setiap tahunnya.”
Para peneliti dari University of Minnesota termasuk di antara tim pertama yang mempelajari galaksi jauh menggunakan JWST, dan temuan mereka akan menjadi yang pertama dipublikasikan.
Teleskop ini dapat mengamati bidang yang cukup luas untuk memotret seluruh gugus galaksi sekaligus.
Para peneliti dapat menemukan dan mempelajari galaksi baru ini karena fenomena yang disebut pelensaan gravitasi – di mana massa, seperti yang ada di galaksi atau gugus galaksi, membelokkan dan memperbesar cahaya.
Menurut penelitian, pelensaan gugus galaksi menyebabkan galaksi kecil di latar belakang ini tampak 20 kali lebih terang dibandingkan jika gugus tersebut tidak memperbesar cahayanya.
Mempelajari galaksi-galaksi yang ada ketika alam semesta masih jauh lebih muda dapat membantu para ilmuwan menjawab pertanyaan-pertanyaan para astronom tentang sejarahnya.
Hayley Williams, penulis pertama makalah ini dan seorang mahasiswa PhD di Minnesota Institute for Astrophysics, mengatakan: “Galaksi yang ada ketika alam semesta masih dalam tahap awal sangat berbeda dari apa yang kita lihat sekarang di alam semesta terdekat.
“Penemuan ini dapat membantu kita mempelajari lebih lanjut tentang karakteristik galaksi-galaksi pertama, perbedaannya dengan galaksi terdekat, dan bagaimana galaksi-galaksi sebelumnya terbentuk.”
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Science.