• December 7, 2025

Pasukan Rusia di Krimea sedang bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Ukraina

Pada hari Selasa, pemimpin Krimea yang ditunjuk Moskow mengatakan wilayah tersebut waspada terhadap serangan balasan Ukraina yang mungkin terjadi.

Sergei Aksyonov mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan Rusia di Krimea telah membangun “pertahanan yang modern dan mendalam” serta memiliki pasukan dan peralatan yang “lebih dari cukup” untuk mengusir kemungkinan serangan Ukraina setelah perang selama 13 bulan menyusul invasi besar-besaran Rusia.

“Kita tidak bisa meremehkan musuh, tapi kita bisa mengatakan dengan pasti bahwa kita siap (menyerang) dan tidak akan ada bencana,” ujarnya.

Komentarnya muncul beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan kembali niat Kiev untuk mengambil kembali semenanjung Laut Hitam dari Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014.

Aksyonov baru mengumumkan dimulainya pekerjaan benteng di Krimea pada bulan November, tanpa memberikan rincian. Pada bulan Februari, dalam pertemuan keamanan yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, dia mengatakan bahwa pekerjaan tersebut akan selesai pada bulan April.

Citra satelit yang dirilis pekan lalu menunjukkan jaringan kompleks parit dan benteng lainnya yang digali di dekat Medvedivka, sebuah kota kecil dekat persimpangan antara Krimea dan daratan Ukraina, meningkatkan kekhawatiran Rusia tentang kemungkinan serangan Ukraina.

Analis militer memperkirakan Kiev akan memanfaatkan cuaca yang lebih baik untuk memanfaatkan inisiatif medan perang dengan sejumlah senjata baru dari Barat, termasuk sejumlah tank, dan pasukan baru yang dilatih di Barat.

Pasukan Ukraina mungkin mencoba menerobos koridor darat antara Rusia dan Krimea, mulai dari Zaporizhzhia hingga Melitopol dan Laut Azov. Hal ini bisa membagi kekuatan Rusia menjadi dua.

Pasukan Kyiv menghadapi tantangan berat dalam mengusir pasukan Rusia. Kendaraan lapis baja mereka kemungkinan besar akan menghadapi ladang ranjau, parit tank, dan rintangan lainnya, sementara sistem parit yang luas memberikan perlindungan bagi pasukan Moskow.

Kremlin ingin Kiev mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea dan juga mengakui aneksasi provinsi Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia di Ukraina pada bulan September. Ukraina telah berjanji untuk mengusir Rusia dari seluruh wilayah pendudukan dan mengesampingkan pembicaraan dengan Moskow sampai negara tersebut mendapatkan kembali kendali penuh atas wilayahnya.

Empat provinsi yang dikuasai Ukraina telah merasakan dampak terberat dari penembakan Rusia dalam beberapa bulan terakhir, dan tujuh warga sipil terluka akibat penembakan Rusia di Donetsk dan Kherson pada Senin dan malam, kantor kepresidenan melaporkan pada Selasa.

Rusia juga menggunakan pesawat Su-35 untuk melancarkan serangan di dua kota di wilayah Zaporizhzhia pada hari Selasa, kata kepala kantor kepresidenan Ukraina.

Andriy Yermak mengatakan dalam postingan Telegram bahwa pemerintah setempat sedang menilai kerusakan di kota Orikhiv dan Huliaipole, yang masing-masing memiliki populasi sebelum perang hanya di bawah 14.000 jiwa.

Artileri Rusia juga menghantam sebuah gereja di Kherson, meledakkan jendela-jendelanya serta merusak atap dan dindingnya, demikian laporan pemerintah militer regional Ukraina melalui Telegram. Dikatakan tidak ada korban jiwa.

___ Penulis Associated Press Yuras Karmanau di Tallinn, Estonia berkontribusi pada laporan ini. ___ Ikuti liputan AP tentang perang di Ukraina di https://apnews.com/hub/russia-ukraine

slot online