• December 6, 2025

Penambang Ukraina menerima pelatihan di Siprus dari para ahli Amerika dan Irlandia

Siprus bekerja sama dengan pakar militer Irlandia dan AS untuk membantu melatih dua kelompok personel Ukraina dalam membersihkan ladang ranjau tak bertanda dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya di tanah air mereka, kata menteri pertahanan negara kepulauan itu pada Jumat.

Menteri Michalis Georgallas mengatakan kepada Associated Press pada hari Jumat bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 24 warga Ukraina saat ini sedang menjalani pelatihan di instalasi militer Siprus, dan kelompok lain diperkirakan akan tiba bulan depan.

Pelatihan tersebut berada di bawah naungan Misi Bantuan Militer Uni Eropa (EUMAM Ukraina) yang diluncurkan Oktober lalu untuk memenuhi permintaan dukungan Ukraina, katanya.

Mengingat situasi di lapangan di Ukraina saat ini, tim penjinak ranjau beranggotakan 5.000 orang akan membutuhkan setidaknya 30 tahun untuk menghilangkan semua ranjau dari ladang ranjau yang tidak ditandai di garis depan, kata Georgallas.

Dia mengatakan petugas Siprus juga mengambil bagian dalam pelatihan personel Ukraina di Jerman.

Siprus mempunyai banyak pengalaman dalam penghapusan ranjau karena masih ada ribuan amunisi mematikan yang tersisa. Ranjau tersebut merupakan sisa pertahanan yang didirikan setelah invasi Turki tahun 1974 yang dipicu oleh kudeta yang bertujuan menyatukan Siprus dengan Yunani.

Perserikatan Bangsa-Bangsa selama bertahun-tahun telah membantu upaya penghapusan ranjau, khususnya di dalam zona penyangga yang dikontrolnya yang memisahkan wilayah utara Siprus Turki yang memisahkan diri dan wilayah selatan Siprus Yunani yang diakui secara internasional.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Kiev menunda serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pasukan pendudukan Rusia karena negara tersebut tidak memiliki cukup senjata Barat untuk berhasil tanpa menimbulkan terlalu banyak korban.

Serangan balasan Ukraina terhadap invasi Rusia yang telah berlangsung lebih dari 14 bulan telah diperkirakan terjadi karena cuaca yang lebih hangat memperbaiki kondisi medan perang. Namun Zelenskyy mengatakan kepada media Eropa dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Kamis bahwa serangan balik yang dilakukan saat ini akan mengakibatkan terlalu banyak korban dan “tidak dapat diterima”.

Presiden Ukraina mengatakan dibutuhkan lebih banyak waktu karena “belum semuanya tiba” dalam hal peralatan.

Pasukan Ukraina menerima pelatihan Barat, serta persenjataan canggih, saat mereka bersiap menghadapi serangan.

Siprus mengatakan pihaknya tidak akan mengirimkan tank, pengangkut personel lapis baja, dan baterai rudal anti-pesawat era Soviet ke Ukraina karena negara tersebut terus menghadapi pertempuran melawan 35.000 tentara Turki yang dikerahkan di utara.

Keluaran Sydney