• December 6, 2025

Penelitian menemukan bahwa separuh populasi spesies hewan di seluruh dunia mengalami penurunan

Hampir separuh spesies hewan di permukaan dunia saat ini mengalami penurunan populasi, demikian temuan penelitian baru.

Makalah tersebut, yang diterbitkan pada hari Selasa, meneliti perubahan kepadatan populasi lebih dari 70.000 spesies hewan di seluruh permukaan dunia dari waktu ke waktu, menjadikannya penelitian paling komprehensif hingga saat ini.

Para peneliti dari Queen’s University Belfast mengatakan temuan ini merupakan “peringatan drastis” karena hilangnya keanekaragaman hayati global yang disebabkan oleh industrialisasi manusia jauh lebih mengkhawatirkan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Mereka menemukan bahwa 48 persen spesies di bumi saat ini mengalami penurunan ukuran populasinya, sementara kurang dari 3 persen di antaranya mengalami peningkatan ukuran populasi.

Tingkat kepunahan spesies secara tradisional diukur berdasarkan kategori konservasi ancaman dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang menemukan bahwa 28 persen kehidupan di Bumi saat ini terancam punah.

Namun, penelitian baru ini menggunakan analisis global mengenai ukuran risiko kepunahan lainnya, yaitu “tren populasi”.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat krisis kepunahan secara signifikan lebih buruk daripada yang ditunjukkan oleh pengukuran tradisional berdasarkan kategori ancaman.

Mereka juga menemukan bahwa 33 persen spesies yang saat ini dianggap “aman” oleh kategori konservasi IUCN ternyata mengalami penurunan risiko kepunahan.

Sementara itu, analisis menunjukkan bahwa berkurangnya spesies seiring dengan meningkatnya populasi menunjukkan bahwa spesies lain tidak berevolusi untuk menggantikan spesies yang punah dalam ekosistem.

Penelitian kami merupakan sebuah peringatan drastis mengenai skala krisis yang terjadi saat ini, yang telah memberikan dampak buruk terhadap stabilitas alam secara keseluruhan, serta terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Dr Daniel Pincheira-Donoso

“Metode studi baru dan analisis skala global ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sejauh mana sebenarnya erosi global terhadap keanekaragaman hayati yang tidak dapat diberikan oleh pendekatan tradisional,” kata Dr Daniel Pincheira-Donoso, dosen senior di bidang biologi evolusi dan makroekologi Queen’s University Belfast, mengatakan . .

“Penelitian kami merupakan peringatan drastis mengenai skala krisis yang ada saat ini, yang telah memberikan dampak buruk terhadap stabilitas alam secara keseluruhan, serta kesehatan dan kesejahteraan manusia.”

Catherine Finn, mahasiswa PhD di Queen’s University Belfast dan penulis utama penelitian ini, menambahkan: “Hampir setengah dari hewan di Bumi yang dapat dinilai saat ini sedang mengalami penurunan.

“Yang lebih buruk lagi, banyak spesies hewan yang dianggap tidak terancam punah, ternyata mengalami penurunan progresif.”

Hilangnya keanekaragaman hayati secara global dipandang sebagai salah satu tantangan paling serius bagi umat manusia selama beberapa dekade mendatang, yang berdampak pada fungsi ekosistem, produksi pangan, penyebaran penyakit, dan stabilitas perekonomian global.

HK Pool