• December 8, 2025

Prancis mengatakan 2 warganya yang ditahan di Iran telah dibebaskan dari penjara, sedang dalam perjalanan ke Paris

Dua warga negara Perancis yang dipenjara di Iran telah dibebaskan, kata pihak berwenang Perancis pada hari Jumat.

Benjamin Briere dan Bernard Phelan, keduanya ditahan di penjara di Mashhad, di timur laut Iran, sedang dalam perjalanan ke Paris, kata pernyataan Menteri Luar Negeri Catherine Colonna.

“Akhirnya bebas,” cuit Presiden Emmanuel Macron. “Ini melegakan.”

Macron dan menteri berterima kasih kepada “semua orang yang bekerja” atas kebebasan mereka. Colonna berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian pada Jumat pagi, kata pernyataan itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Briere, 37, ditangkap tiga tahun lalu, pada Mei 2020 saat melakukan perjalanan tur, karena mengambil gambar dengan drone di area yang melarang kamera dan karena mengajukan pertanyaan di media sosial tentang kewajiban jilbab bagi perempuan di Iran. Dia dinyatakan bersalah melakukan spionase dan dijatuhi hukuman delapan tahun delapan bulan penjara, setelah itu dia dibebaskan tahun ini.

Phelan, 64, ditangkap tujuh bulan lalu saat mengunjungi Iran untuk kegiatan konsultasi di sebuah perusahaan tur, menurut harian Prancis Le Parisien. Penangkapannya pada Oktober lalu terjadi ketika perempuan dan laki-laki mengajukan tuntutan terhadap kewajiban berjilbab menyusul kematian Mahsa Amini dalam tahanan. Polisi moral Iran menangkapnya karena mengenakan jilbab terlalu longgar.

Hampir setengah lusin warga negara Perancis lainnya diyakini ditahan di penjara Iran. Di antara mereka adalah Cecile Kohler (37) dan Chuck Paris (69), yang ditangkap pada 7 Mei 2022 setelah bertemu dengan guru-guru Iran yang melakukan protes dan berpartisipasi dalam unjuk rasa anti-pemerintah. Prancis mengidentifikasi pasangan tersebut sebagai pejabat serikat guru dan pasangannya yang sedang berlibur di Iran.

Pada Januari 2022, pejabat kehakiman Iran memerintahkan pemenjaraan kembali akademisi Prancis-Iran Fariba Adelkhah, yang ditangkap pada tahun 2019. Adelkhah diizinkan menjalani hukuman penjara lima tahun sebagai tahanan rumah untuk sementara waktu. Dia dituduh melakukan “propaganda melawan sistem politik Republik Islam” dan “berkonspirasi untuk melemahkan keamanan nasional”.

Rekan Abdelkhah, akademisi Roland Marchal, dibebaskan pada tahun 2020, setahun setelah penangkapannya.

Warga Eropa lainnya juga masih dipenjarakan oleh Iran dan kadang-kadang dibebaskan, yang secara luas dipandang sebagai bagian dari upaya sinis dan halus untuk menjilat.

Keluaran HK Hari Ini