• December 7, 2025

Senator AS berharap Serbia menerima sanksi Rusia saat kepala mata-mata Serbia melakukan perjalanan ke Moskow

Seorang senator AS pada Kamis mengatakan ia berharap Serbia akan menerima sanksi Barat terhadap Rusia atas invasi mereka ke Ukraina, dan mengatakan kepada negara Balkan itu bahwa “tidak ada masa depan” dalam aliansi dengan Moskow.

“Invasi Rusia benar-benar bencana dan saya yakin Rusia pada akhirnya akan kalah dalam konflik ini,” kata Senator. Chris Murphy (D-Conn) mengatakan kepada wartawan di ibu kota Serbia, Beograd. Serbia adalah satu-satunya negara di Eropa yang belum menjatuhkan sanksi apa pun terhadap Rusia.

“Masa depan Serbia ada pada Uni Eropa dan Amerika Serikat, bukan pada Rusia,” kata Murphy. “Tidak ada masa depan dengan Rusia. Mereka (Rusia) akan hancur, menjadi paria permanen di dunia internasional setelah invasi ini.”

Meskipun Serbia secara resmi mencari keanggotaan UE dan mengutuk invasi di PBB, Beograd tetap mempertahankan hubungan persahabatannya dengan Moskow.

Kunjungan Murphy ke Beograd terjadi ketika kepala intelijen Serbia yang sangat pro-Rusia, Aleksandar Vulin, melakukan perjalanan ke Moskow untuk menghadiri konferensi keamanan. Serbia juga merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan udara langsung ke kota-kota Rusia dan hampir seluruhnya bergantung pada Rusia untuk pasokan energi.

Ketika ditanya tentang kunjungan Vulin ke Rusia, Murphy menjawab bahwa “tentu saja Rusia sedang mencari teman saat ini,” namun tidaklah “konstruktif” bagi negara mana pun untuk mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Apa yang dilakukan Rusia di Ukraina tidak bisa diterima,” kata Murphy. “Saya sangat berharap masa depan Serbia ada di Uni Eropa, terhubung dengan Amerika Serikat, dan semakin cepat kita bisa menyelaraskan diri dengan kebijakan-kebijakan Rusia, maka akan semakin baik.”

Murphy, bersama dengan Senator Gary Peters. bertemu dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Ana Brnabic di Beograd. Pertemuan tersebut juga berfokus pada upaya Barat untuk melanjutkan normalisasi hubungan antara Serbia dan Kosovo.

Kunjungan para senator selama seminggu ke wilayah tersebut juga mencakup kunjungan ke Albania, Kosovo, Montenegro dan Makedonia Utara.

Di Beograd, para senator memberikan penghormatan kepada para korban penembakan sekolah pertama di Serbia pada awal Mei, ketika seorang remaja mengambil pistol ayahnya dan menembaki sesama siswa dan penjaga sekolah, sehingga menewaskan 10 orang. Penembakan massal lainnya terjadi sehari kemudian di daerah pedesaan di selatan ibu kota, yang mengejutkan seluruh negara dan memicu tindakan keras dengan menggunakan senjata.

“Saya berharap Serbia bereaksi berbeda dibandingkan Amerika karena Amerika sudah mati rasa terhadap kekejaman massal ini,” kata Murphy. “Serbia mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ketidakpedulian bukanlah suatu pilihan.”

Data Hongkong