• December 6, 2025

Utusan Tiongkok meminta Australia untuk meningkatkan pencarian 39 orang di kapal nelayan yang terbalik di Samudera Hindia

Seorang utusan Tiongkok meminta pihak berwenang Australia pada hari Kamis untuk meningkatkan upaya menemukan korban selamat dalam pencarian 39 orang hilang di kapal nelayan Tiongkok yang terbalik di Samudra Hindia.

Duta Besar untuk Australia, Xiao Qian mengatakan, pihak berwenang Australia sudah mengirimkan empat pesawat dan tiga kapal ke lokasi pencarian yang berada di tengah Samudera Hindia.

Tidak ada korban selamat atau sekoci penyelamat yang terlihat.

Xiao mengatakan Tiongkok ingin berkoordinasi dengan “negara-negara sahabat” termasuk Australia, Indonesia, Sri Lanka dan Maladewa dalam upaya pencarian dan penyelamatan setelah kapal tenggelam pada hari Selasa. Otoritas Keselamatan Maritim Australia, koordinator pencarian, mengatakan lambung kapal yang terbalik itu terlihat pada Selasa dari sebuah kapal kargo 5.000 kilometer (3.100 mil) barat laut kota Perth di pantai barat Australia.

Pihak berwenang Tiongkok mengatakan awak kapal yang hilang tersebut meliputi 17 orang asal Tiongkok, 17 orang asal Indonesia, dan lima orang asal Filipina.

“Kami berharap mereka dapat mengirim lebih banyak – lebih banyak pesawat, lebih banyak kapal, dan lebih banyak personel,” kata Xiao kepada wartawan, merujuk pada pihak berwenang Australia. “Kami berharap rekan-rekan kami di Australia akan berkoordinasi dengan kapal atau kapal internasional atau asing lainnya di dekat daerah itu…untuk membantu pencarian dan penyelamatan guna menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa.”

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang pada hari Rabu memerintahkan diplomat Tiongkok, serta kementerian pertanian dan transportasi, untuk membantu mencari korban yang selamat.

Australia, Indonesia dan Filipina juga telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam pencarian tersebut, dan kapal dagang serta kapal penangkap ikan di wilayah tersebut mencari korban selamat pada hari Rabu.

Otoritas pencarian tidak segera menanggapi permintaan pada hari Kamis untuk informasi terkini mengenai operasi pencarian dan penyelamatan.

Menteri Transportasi Catherine King, yang bertanggung jawab atas otoritas investigasi, juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tidak ada penjelasan mengenai penyebab terbaliknya kapal tersebut.

Kapal yang terbalik, Lu Peng Yuan Yu 028, dilaporkan bermarkas di provinsi pesisir timur Shandong, dioperasikan oleh Penglai Jinglu Fishery Co. Ltd. dioperasi. Kapal Tiongkok lainnya, Lu Peng Yuan Yu 018, beroperasi di dekat lambung kapal yang terbalik dan telah diminta untuk melakukan pencarian jaringan untuk mencari korban, menurut pihak berwenang Indonesia.

SDy Hari Ini